Museum Tsunami Aceh, di Banda Aceh, Indonesia, adalah sebuah museum yang dirancang sebagai monumen
simbolis untuk bencanagempa bumi dan tsunami Samudra Hindia
2004 sekaligus pusat pendidikan dan tempat perlindungan darurat
andai tsunami terjadi lagi.
Museum
Tsunami Aceh dirancang oleh arsitek asal Indonesia, Ridwan Kamil. Museum ini merupakan sebuah struktur empat lantai dengan
luas 2.500 m² yang dinding lengkungnya ditutupi relief geometris. Di dalamnya,
pengunjung masuk melalui lorong sempit dan gelap di antara dua dinding air yang
tinggi — untuk menciptakan kembali suasana dan kepanikan saat tsunami.
Dinding museum dihiasi gambar orang-orang menari Saman, sebuah makna simbolis terhadap kekuatan, disiplin, dan kepercayaan
religius suku Aceh. Dari atas, atapnya membentuk gelombang laut. Lantai
dasarnya dirancang mirip rumah panggung tradisional Aceh yang selamat dari
terjangan tsunami.
Bangunan
ini memperingati para korban, yang namanya dicantumkan di dinding salah satu
ruang terdalam museum, dan warga masyarakat yang selamat dari bencana ini
Selain
perannya sebagai tugu peringatan bagi korban tewas, museum ini juga berguna
sebagai tempat perlindungan dari bencana semacam ini di masa depan, termasuk
"bukit pengungsian" bagi pengunjung jika tsunami terjadi lagi .
No comments:
Post a Comment